Aku pernah bersaksi atas sebuah perasaan itu
Aku juga bersaksi bahwa perasaan itu ada
Aku berpaling dari sebuah kenyataan hampa
Yang seharusnya aku tahu itu semua hanya sekilas cahaya

Suatu momen dimana aku bisa merasakan untuk sekali lagi apa itu yang di nama kan jatuh cinta
aku berusaha untuk tidak membiarkan hal itu rusak. Akan tetapi pada akhirnya semuanya juga
berakhir dengan hal yang tidak aku ingin kan.

Pertemuan itu tidak lah singkat, aku menikmati setiap momen yang indah tanpa ingin menutup kedua mata ku untuk melawatkan nya. Wangi dan indah nya, membuat ku merasa aman dan nyaman ketika bersamanya. Senyumnya yang manis selalu menghiasi waktu yang ku lalui dengannya.

Entah hanya aku atau tidak sama sekali, tanpa bersuara kedua perasaan ini saling mengikat, itu yang ku rasakan. Aku percaya ada sebuah tempat di hatinya untuk ku yang memang sengaja dia buat untuk diri ku. Ketika dia lelah dengan dunia, ketika dia tersakiti oleh kenyataan, dia memasuki ruangan khusus yang hanya ada ku dan dirinya disana. Dia mulai bercerita tentang segala hal, lalu aku mendengarkan nya dengan senang hati.

Apapun yang dia ingin kan, apalagi kalau hal itu menyangkut kebahagiaan dirinya. Dengan suka rela atau tanpa tersadar pun aku akan menurutinya dan melakukannya. Aku selalu bersembunyi dalam diam meski hal itu menyakitkan.
Semua rasa sakit itu terobati dengan kebahagiaan yang dia dapatkan. Aku senang akan hal itu.

Cahaya itu mulai redup dan perlahan menghilang, pada awalnya aku menyalahkan dunia. Kenapa hal itu bisa terjadi padahal aku baru mulai merasakan cinta yang sudah lama tidak ku rasakan. Ternyata tanpa ku ketahui, aku sendiri lah yang membuat cahaya itu pergi meninggalkan ku.
Tidak ada sama sekali satupun niatan dari hati ku untuk menyakitinya tapi ternyata sikap egois ku membuatnya tidak nyaman dan memutuskan untuk pergi.

Aku ada dalam fase yang aku sendiri tidak tahu, hati ku sudah hancur, bahkan tentang perasaan aku sudah seperti tidak bisa merasakan hal itu lagi, jiwa ku telah mati. Aku ada dalam kekosongan. Air mata ku pun sudah tak terasa lagi. Hati kecil ku yang rapuh pun tersayat dengan beribu-ribu kenangan indah bersamanya kala itu.

Semenjak pertama kali nya aku merasa antara hati ku dan hatinya mulai terikat, aku selalu berdoa di setiap tidur ku untuk kebahagiaannya. Aku teringat dengan ucapan ku kala itu "Tuhan berikan dia kebahagiaan dalam hidupnya, walau harus mengobarkan seluruh kehidupan ku" dan ternyata hal itu menjadi kenyataan sekarang. Bahagianya bukan dengan ku, walau ini semua terasa menyakitkan, aku harus tetap
menerima hal itu. Seorang pria tidak akan pernah menarik kata-kata nya.

Kesalahan besar yang ku perbuat sampai kapanpun tidak bisa termaafkan bahkan oleh diriku sendiri. Aku bertanya pada bintang=bintang dan matahari senja sebelum tenggelam, apakah dia suatu saat nanti akan kembali ? Atau yang tersisa hanyalah sebuah kenangan dalam kekosongan ? Jikalau di beri kesempatan untuk kedua kali nya, aku hanya ingin dia kembali seperti saat dulu, saat dia menjadi kan ku sebuah rumah untuk bercerita segala sesuatu tentang dunianya, menjadikan ku sebuah tempat untuknya berkeluh kesah, dan jika seperti hari kemarin yang dia inginkan , aku tak akan melawati batasan itu.

Jika di tanya sampai kapan aku akan mecintainya, aku akan menjawab "Sekarang" dan hal itu berlaku untuk setiap detik dalam kehidupan selanjutnya. Aku tidaklah pandai untuk berbohong , tapi juga aku tidak cukup pintar untuk menyembunyikan hal itu. Dan jika ada keajaiban yang terjadi
dimana aku bisa bertemu dan berbicara dengan nya, aku hanya ingin memeluknya dan berkata bahwa aku sangat mecintainya. Aku juga ingin mengatakan bahwa jika tidak ada lagi seseorang yang mecintai mu, kembali lah padaku. Aku akan mecintai dan menerima mu dengan sepenuh hati.

Andai kan saja aku tidak terlahir seperti ini, mungkin semua sudah berbeda. Aku hanyalah sebuah kertas usang, yang hanya setia menanti sebuah tinta pena dari tuannya. Mulai sekarang, aku akan mecintaimu di kehidupan yang lain. 
Dan untuk yang terakhir kalinya aku akan menepati janji ku.

Dalam lirih aku ingin berpesan :
Semoga kamu bertemu seseorang yang baik
Seseorang yang memang benar-benar mecintaimu
Seseorang yang tidak akan pernah menyakiti mu dalam hal sekecil apapun
Seseorang yang mengerti tentang mu
Seseorang yang akan menyerahkan seluruh hidupnya padamu.

Semua sudah selesai, aku hanya akan menutup pintu tentang mu tapi tidak untuk menguncinya. Dan sudah saatnya aku menutup kedua mata ku. Bagaimanapun juga jika aku merindukanmu, aku akan menutup hal itu dengan menari bersama mu dalam khayalan ku.

Aku mecintaimu... , Jakarta 31 Desember 2019. JenovaFM.